China Ingin Tingkatkan Pariwisata dengan 'Revolusi Toilet' Canggih

China Ingin Dongkrak Pariwisata dengan 'Revolusi Toilet'

ZoyaQQ — China sedang berencana untuk meningkatkan investasi di bidang pariwisata dengan mengembangkan rust belt (kawasan industri) serta merevolusi seluruh toilet umum dengan tingkat kebersihan yang sangat tinggi dan modern.

China memang sudah lama terdengar ingin menghapus stigma sebagai negara dengan "toilet jorok", apalagi dengan semakin meningkatnya "image" negara tersebut di mata internasional sebagai negara yang semakin kaya, modern, dan militer yang sangat kuat, sebagai bukti kebangkitan kembali menuju kejayaan masa lalu mereka.

Kementerian Pariwisata China, seperti dikutip situs Reuters, Selasa, 27 Desember 2016, mengumumkan untuk berinvestasi sebesar dua triliun yuan (US$290 miliar) di sektor pariwisata sepanjang periode 2016-2020 dengan menerjemahkan pertumbuhan ekonomi tahunan akan terdongkrak lebih dari 14 persen.

Mengenai 'revolusi toilet', China sepertinya ingin menghapus stigma dan tuduhan sebagai negara jorok dan tidak nyaman. Tak tanggung-tanggung, selama waktu lima tahun, sebanyak 100 ribu toilet umum akan dibangun menjadi bagaikan fasilitas bintang lima! Tempat buang hajat ini bahkan akan dilengkapi beragam fasilitas dan kemewahan di dalamnya.

Fasilitas yang dimaksud antara lain adalah adanya pemanas, tombol pengatur suhu dan tekanan air, musik, wi-fi, layar monitor, serta fitur hemat energi. Beijing nampaknya ingin menggeser target penerimaan negara dari ekspor ke pariwisata. Hal ini untuk mengimbangi dampak dari permintaan global yang terus-menerus melemah.

Tak sekadar retorika, China juga mendorong pengembangan pariwisata dengan 'basis demonstrasi turis' seperti beberapa kota batu bara, yang merupakan kawasan industri, akan disulap menjadi taman.

Berdasarkan catatan Dewan Negara China, jumlah wisatawan domestik diperkirakan bakal mencapai 6,4 miliar orang pada 2020, atau meningkat 4 miliar orang dari tahun lalu saja!
Sementara, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke China ditargetkan mencapai 150 juta orang dalam lima tahun ke depan, atau naik 16 juta dari 2015 yang sudah sebesar 134 juta orang.

Adapun, total jumlah jasa pariwisata milik negara akan memberi pemasukan sebesar 7 triliun yuan (US$1 triliun) pada 2020, atau setara dengan lebih dari 11 persen dalam pendapatan pariwisata per tahun.

No comments

Powered by Blogger.